Rabu, 13 Januari 2010

Tahun Baru Imlek



Tahun Baru Imlek

Lampion merah digantung selama perayaan Tahun Baru Imlek sebagai makna keberuntungan

Tahun Baru Imlek

Hanzi tradisional: 農曆新年

Hanzi sederhana: 农历新年


Makna literal: tahun baru kalender pertanian

Nama alternatif

Hanzi tradisional: 春節

Hanzi sederhana: 春节

Makna literal: perayaan musim bunga

Malam Tahun Baru Cina di Meizhou, Cina dirayakan terutamanya di peradaban Asia Timur, Jenis Cina, kebudayaan, agama Buddha. Makna Hari pertama kalendar Cina (qamari)

Tahun 2008 7 Februari

Tahun 2009 26 Januari

Tahun 2010 14 Februari

Perayaan sambutan Tahun Baru, perhimpunan keluarga, jamuan sekeluarga. Masih sehubungan Perayaan Tanglung yang mengakhiri perayaan ini

Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai di hari pertama bulan pertama (Chinese: 正月; pinyin: zhēng yuè) di penaggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh di tanggal ke lima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang berarti "malam pergantian tahun".

Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru Cina sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema umum seperti perjamuan makan malam pada malam Tahun Baru, serta penyulutan kembang api. Meskipun penanggalan Cina secara tradisional tidak menggunakan nomor tahun malar, penanggalan Tionghoa di luar Tiongkok seringkali dinomori dari pemerintahan Huangdi. Setidaknya sekarang ada tiga tahun berangka 1 yang digunakan oleh berbagai ahli, sehingga pada tahun 2009 masehi "Tahun Tionghoa" dapat jadi tahun 4707, 4706, atau 4646

Dirayakan di daerah dengan populasi suku Tionghoa, Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa dan memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru di tetangga geografis Tiongkok, serta budaya yang dengannya orang Tionghoa berinteraksi meluas. Ini termasuk Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan, Vietnam, dan Jepang (sebelum 1873). Di Daratan Tiongkok, Hong Kong, Macau, Taiwan, Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan negara-negara lain atau daerah dengan populasi Han Cina yang signifikan, Tahun Baru Cina juga dirayakan, dan telah, pada berbagai derajat, menjadi bagian dari budaya tradisional dari negara-negara tersebut.

Tanggal perayaan

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Astrologi Cina

Hewan Cabang bumi Tanggal

Tikus 子 zǐ 19 Februari 1996-7 Februari 2008

Sapi 丑 chǒu 7 Februari 1997-26 Januari 2009

Macan 寅 yín 28 Januari 1998-14 Februari 2010

Kelinci 卯 mǎo 16 Februari 1999-3 Februari 2011

Naga 辰 chén 5 Februari 2000-23 Januari 2012

Ular 巳 sì 24 Januari 2001-10 Februari 2013

Kuda 午 wǔ 12 Februari 2002-31 Januari 2014

Kambing 未 wèi 1 Februari 2003-19 Februari 2015

Monyet 申 shēn 22 Januari 2004-8 Februari 2016

Ayam 酉 yǒu 9 Februari 2005-8 Januari 2017

Anjing 戌 xū 29 Januari 2006-16 Februari 2018

Babi 亥 hài 18 Februari 2007-5 Februari 2019

Kalender lunisolar tionghoa menentukan tanggal Tahun Baru Cina. Kalender tersebut juga digunakan di negara-negara yang telah mengangkat atau telah dipengaruhi oleh budaya Han (terutama di Korea, Jepang dan Vietnam) dan mungkin memiliki asal yang serupa dengan perayaan Tahun Baru di luar Asia Timur (seperti Iran, dan pada zaman dahulu kala, daratan Bulgar).

Dalam kalender Gregorian, Tahun Baru Cina jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya, antara tanggal 21 Januari dan 20 Februari. Dalam kalender Tionhoa, titikbalik mentari musim dingin harus terjadi di bulan 11, yang berarti Tahun Baru Cina biasanya jatuh pada bulan baru kedua setelah titikbalik mentari musim dingin (dan kadang yang ketiga jika pada tahun itu ada bulan kabisat). Di budaya tradisional di Cina, lichun adalah waktu solar yang menandai dimulainya musim semi, yang terjadi sekitar 4 Februari.

Tanggal untuk Tahun Baru Cina dari 1996 sampai 2019 (dalam penanggalan Gregori) dapat dilihat di tabel di atas, bersamaan dengan shio hewan untuk tahun itu dan cabang duniawinya. Bersamaan dengan daur 12-tahun masing-masing dengan shio hewan ada daur 10-tahun batang surgawi. Setiap surgawi dikaitkan dengan salah satu dari lima elemen perbintangan Cina, yaitu: Kayu, Api, Bumi, Logam, dan Air.

Unsur-unsur tersebut diputar setiap dua tahun sekali sementara perkaitan yin dan yang silih berganti setiap tahun. Unsur-unsur tersbut dengan itu dibedakan menjadi: Kayu Yang, Kayu Yin, Api Yang, Api Yin, dan seterusnya. Hal ini menghasilkan sebuah daur gabungan yang berulang setiap 60 tahun. Sebagai contoh, tahun dari Tikus Api Yang terjadi pada 1936 dan pada tahun 1996.

Banyak orang mengacaukan tahun kelahiran Tionghoa dengan dengan tahun kelahiran Gregorian mereka. Karena Tahun Baru Cina dapat dimulai pada akhir Januari sampai pertengahan Februari, tahun Tionghoa dari 1 Januari sampai hari imlek di tahun baru Gregorian tetap tidak berubah dari tahun sebelumnya. Sebagai contoh, tahun ular 1989 mulai pada 6 Februari 1989. Tahun 1990 dianggap oleh beberapa orang sebagai tahun kuda. Namun, tahun ular 1989 secara resmi berakhir pada 26 Januari 1990. Ini berarti bahwa barang siapa yang lahir dari 1 Januari ke 25 Januari 1990 sebenarnya lahir pada tahun ular alih-alih tahun kuda.

Sejarah

Sebelum Dinasti Qin, tanggal perayaan permulaan sesuatu tahun masih belum jelas. Ada kemungkinan bahwa awal tahun bermula pada bulan 1 semasa Dinasti Xia, bulan 12 semasa Dinasti Shang, dan bulan 11 semasa Dinasti Zhou di China. Bulan kabisat yang dipakai untuk memastikan kalendar Tionghoa sejalan dengan edaran mengelilingi matahari, selalu ditambah setelah bulan 12 sejak Dinasti Shang (menurut catatan tulang ramalan) dan Zhou (menurut Sima Qian). Kaisar pertama China Qin Shi Huang menukar dan menetapkan bahwa tahun tionghoa berawal di bulan 10 pada 221 SM. Pada 104 SM, Kaisar Wu yang memerintah sewaktu Dinasti Han menetapkan bulan 1 sebagai awal tahun sampai sekarang.

Mitos

Puisi Tahun Baru Cina tulisan tangan ditempel pada pintu ke rumah orang, di Lijiang, Yunnan, Cina.Menurut legenda, dahulu kala, Nián (年) adalah seekor raksasa pemakan manusia dari pegunungan (atau dalam ragam hikayat lain, dari bawah laut), yang muncul di akhir musim dingin untuk memakan hasil panen, ternak dan bahkan penduduk desa. Untuk melindungi diri merka, para penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada awal tahun. DIpercaya bahwa melakukan hal itu Nian akan memakan makanan yang telah mereka siapkan dan tidak akan menyerang orang atau mencuri ternak dan hasil Panen. Pada suatu waktu, penduduk melihat bahwa Nian lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang mengenakan pakiaan berwarna meraj. Penduduk kemudian percaya bahwa Nian takut akan warna merah, sehingga setiap kali tahun baru akan datang, para penduduk akan menggantungkan lentera dan gulungan kerta merah di jendela dan pintu. Mereka juga menggunakan kembang api untuk menakuti Nian. Adat-adat pengurisan Nian ini kemudian berkempang menjadi perayaan Tahun Baru. Guò nián (Hanzi tradisional: 過年; bahasa Tionghoa: 过年), yang berarti "menyambut tahun baru", secara harafiah berarti "mengusir Nian".[1][2]

Sejak saat itu, Nian tidak pernah datang kembali ke desa. Nian pada akhirnya ditangkap oleh Hongjun Laozu, seorang Pendeta Tao dan Nian kemudian menjadi kendaraan Honjun Laozu.

Ucapan / Salam

Sekitar masa tahun baru orang-orang memberi selamat satu sama lain dengan kalimat:Aksara Tionghoa Sederhana: 恭喜发财 - Aksara Tionghoa Tradisional: 恭喜發財 = "selamat dan semoga banyak rejeki", dibaca:

"Gōngxǐ fācái" (bahasa Mandarin)

"Kung hei fat choi" (bahasa Kantonis)

"Kiong hi huat cai" (bahasa Hokkien)

"Kiong hi fat choi" {bahasa Hakka)

"Xīnnián kuàilè" (新年快樂) = "Selamat Tahun Baru"

Tahun Baru Imlek di Indonesia

Di Indonesia, selama 1965-1998, perayaan tahun baru Imlek dilarang dirayakan di depan umum. Dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, melarang segala hal yang berbau Tionghoa, di antaranya Imlek.

Masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia kembali mendapatkan kebebasan merayakan tahun baru Imlek pada tahun 2000 ketika Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14/1967. Kemudian Presiden Megawati Soekarnoputri menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2002 tertanggal 9 April 2002 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional. Mulai 2003, Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional. (Liela)

Sumber dari http://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_Baru_Imlek

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates